Peta yang pertama, yang berhasil dicatat orang, adalah peta berbentuk kepinagn tanah liat dan dibakar kira-kira lebih dari 4000 tahun yang lalu di Mesir. Pada zaman dahulu para pemilik tanah memberi garis-garis batas tanah mereka dengan bantuan peta. Demikian pula para raja-raja, jika mereka ingin menegaskan garis batas kerajaan mereka. Tetapi tatkala orang ingin menunjukkan letak tempat-tempat yang jauh, di atas peta maka mereka menghadapi kesulitan.
Hal ini disebabkan oleh karena bentuk bumi itu bundar dan sangatlah sulit untuk mengukur jarak jauh dengan secara cermat.Ahli-ahli astronomi telah banyak sekali membantu para pembuat peta ini, sebab tugas penyelidikan ini menyangkut ukuran dan bentuk bumi.
Seorang Yunani bernama eratosthenes, yang telah lahir pada tahun 276 sebelum Masehi, melukiskan jarak sekeliling bumi dan telah mendekati kebenaran yang sesungguhnya. Metodenya telah memungkinkan orang untuk pertama kalinya bisa memperhitungkan jarak dari utara ke selatan dengan secara tepat.
Pada waktu yang hampir bersamaan Hipparchus mengemukakan saran-saran agar peta bumi itu dibagi-bagi dengan perantaraan garis khayal berupa garis lintang, garis bujur, dan garis meridian. Letak posisi garis-garis ini katanya, hendaknya di dasarkan atas pengetahuan yang telah diperoleh dari hasil penyelidikan terhadap benda-benda langit.
Protolomeus, pada abad ke-2 Masehi, menggunakan buah pikiran yang sama dan berhasil membuat bentuk pita yang lebih maju dengan garis-garis yang membagi-bagi jarak dalam garis lintang dan garis bujur. Bukunya mengenai pengetahuan ilmu bumi telah menjadi buku pegangan dimana-mana sampai terjadinya penemuan baru, di Amerika.
Penemuan oleh Columbus dan lain-lainnya semakin besar lagi menambah minat orang dalam soal membuat peta. Kumpulan peta yang pertama diterbitkan pada tahun 1570 oleh Abraham Ortelius dari Antwerpen. Yang menjadi pelopor pembuatan peta modern adalah Geradus Mercator. Ia membuat peta dimana semua garis lurus pada bumi, pdahal semua garis-garis itu bengkok-bengkok pada peta. Dengan demikian caranya baru menarik orang, sebuah garis yang lurus antara dua buah tempat yang memberi arah yang sesungguhnya mencatu arah kompas. Peta semacam itu disebut: "projeksi", sebab ia memprojeksikan atau mengalihkan permukaan bumi itu ke atas permukaan peta.
Pada salah satu halaman bukunya itu terdapat lukisan tentang bentuk tubuh raksasa Atlas. Inilah asal mulanya mengapa kumpulan peta semacam ini disebut orang dengan istilah "Atlas".
0 comments:
Post a Comment